LAPORAN KARYA ILMIAH
LINGKUNGAN BISNIS
Dosen
Pembimbing
Prof.Dr.Supriyoko Prof.Dr.HR.Wasito
Prof.Dr.chmamah Dr.Mudzakkir
Prof.Dr.Sukandarrumidi
Prof.Dr.M.Suyanto Dr.Abidirin rosidi,M.MA
Disusun Oleh :
Nama : Dyah Ayu Purbaningrum
Kelompok : A
Kelas
: 14 D3 MI 02
NIM : 14.02.8750
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Karya ilmiah
ini dengan judul “Usaha Kuliner katering”.Tugas ini
dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas
Lingkungan Bisnis STMIK AMIKOM
YOGJAKARTA.
Sesuai dengan tugas ini
mengulas tentang bagaimana sebuah bisnis jika ditekuni dan
diamalkan dengan baik maka akan menjadi sebuah bisnis yang banyak menguntungkan
dari segi Ekonomi maupun Nonekonomi
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih memiliki kekurangan, oleh sebab itu kami akan sangat bertetima kasih sekirahnya mendapatkan
masukan-masukan untuk penyempurnaannya, terutama kami sangat berharap sumbang saran dari Bapak/Ibu
pengampu Lingkungan Bisnis. Atas masukan- masukannya kami ucapkan
terima kasih.
Yogjakarta,……………….
Penulis
A.
Abstrak
Di
zaman modern ini kebutuhan manusia sudah semakin kompleks. Dan kita ketahui
kebutuhan masyarakat akan telur ayam semakin tinggi. Kebutuhan tersebut tidak akan ada habisnya,
apalagi telur ayam dikonsumsi oleh banyak kalangan dan semua usia. Permintaan
akan telur ayam ini semakin banyak dan akan terus meningkat. Telur ayam tidak
hanya dikonsumsi saja namun dapat digunakan untuk membuat kue,roti dan makanan
lainya. Banyak sekali permintaan akan telur ayam di berbagai pasar namun belum
banyak produksi ayam telur ini. Masyarakat dan para pengusaha kue dan roti
selalu mengeluh karena stock dan penjualan ayam telur di pasar/supermarket
selalu habis dan keterlambatan dalam hal
pendistribusian. Ini menyebabkan harga ayam telur menjadi naik. Hal ini
menjadikan peluang usaha yang sangat menjanjikan dan patut untuk dicoba. Oleh
karena itu saya berniat untuk membuat peternakan ayam telur. Sebuah usaha
bisnis yang sangat menjanjikan karena belum banyak pesaing dan permintaan pasar
yang sangat tinggi, apalagi prospek pasarnya yang masih cukup terbuka lebar.
B.
Isi
Ayam
petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil
telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan dan itik liar
yang ditangkap dan dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak. Tahun demi
tahun ayam hutan dari wilayah dunia diseleksi secara ketat oleh para pakar.
Arah seleksi ditujukan pada produksi yang banyak, karena ayam hutan tadi dapat
diambil telur dan dagingnya maka arah dari produksi yang banyak dalam seleksi
tadi mulai spesifik. Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi daging dikenal
dengan ayam broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal dengan ayam
petelur. Selain itu, seleksi juga diarahkan pada warna kulit telur hingga
kemudian dikenal ayam petelur putih dan ayam petelur cokelat. Persilangan dan
seleksi itu dilakukan cukup lama hingga menghasilkan ayam petelur seperti yang
ada sekarang ini. Dalam setiap kali persilangan, sifat jelek dibuang dan sifat
baik dipertahankan. Inilah yang kemudian dikenal dengan ayam petelur unggul.
Ayam telah dikembangkan sangat pesat di setiapa negara. Sentra peternakan ayam
petelur sudah dijumpai di seluruh pelosok Indonesia terutama ada di Pulau Jawa
dan Sumatera, tetapi peternakan ayam telah menyebar di Asia dan Afrika serta
sebagian Eropa.
Jenis ayam petelur
dibagi menjadi dua tipe:
1. Tipe Ayam
Petelur Ringan.
Tipe ayam ini disebut dengan ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini mempunyai
badan yang ramping/kurus-mungil/kecil dan mata bersinar. Bulunya berwarna putih
bersih dan berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murni white leghorn.
Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual
di Indonesia dengan berbagai nama. Setiap pembibit ayam petelur di Indonesia
pasti memiliki dan menjual ayam petelur ringan (petelur putih) komersial ini.
Ayam ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun produksi hen house.
Sebagai petelur, ayam tipe ini memang khusus untuk bertelur saja sehingga semua
kemampuan dirinya diarahkan pada kemampuan bertelur, karena dagingnya hanya
sedikit. Ayam petelur ringan ini sensitif terhadapa cuaca panas dan keributan,
dan ayam ini mudah kaget dan bila kaget ayam ini produksinya akan cepat turun,
begitu juga bila kepanasan.
2. Tipe Ayam Petelur Medium.
Bobot tubuh
ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada di antara berat ayam
petelur ringan dan ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini disebut tipe ayam
petelur medium. Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat gemuk.
Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang banyak. Ayam ini
disebut juga dengan ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yang cokelat, maka ayam
ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai warna bulu yang
cokelat juga. Dipasaran orang mengatakan telur cokelat lebih disukai daripada
telur putih, kalau dilihat dari warna kulitnya memang lebih menarik yang
cokelat daripada yang putih, tapi dari segi gizi dan rasa relatif sama. Satu
hal yang berbeda adalah harganya dipasaran, harga telur cokelat lebih mahal
daripada telur putih. Hal ini dikarenakan telur cokelat lebih berat daripada
telur putih dan produksinya telur cokelat lebih sedikit daripada telur putih.
Selain itu daging dari ayam petelur medium akan lebih laku dijual sebagai ayam
pedaging dengan rasa yang enak.
Analisis
Usaha Ayam Petelur
1. Kebutuhan modal
awal sekitar Rp.20.000.000,-/100 ekor ayam (bibit ayam,kandang,pakan)
2. Pembuatan kandang
Rp8.000.000,- (relatif)
3. Ayam siap telur
Rp.60.000,- x 100 ekor ayam = Rp. 6.000.000,- (harga relatif)
4. Pakan sentrat 3 kg
x Rp.5000,- = Rp. 15.000,-
5. Pakan Bekatul 2 kg
x Rp.2.000,- = Rp. 4.000
6. Pakan Beras Jagung
6 kg x Rp. 3.000.- = Rp. 18.000,-
7. Tiga jenis pakan tersebut
dicampur jadi satu 11 kg = Rp. 37.000,-
8. 1 ekor per hari butuh 110 gram pakan, 110 gram x 100 ekor = 11.000 gram/
11 kg,
jadi perhari 100 ekor ayam butuh
11 kg pakan (Rp.37.000)
9. Total biaya pakan hingga produksi adalah sekitar Rp. 1.200.000
10. Hasil telur untuk
100 ekor, rata-rata adalah 6 kg per hari
11. Harga telur Rp. 15.000,-/kg x 6 kg/hari = Rp. 90.000,-/ hari (relatif)
12. Keuntungan bersih per hari Rp. 90.000. – Rp. 37.000 = Rp. 53.000.-
13. Keuntungan per bulan Rp. 53.000,- x 30 hari = Rp 1.590.000,-
14. Kotoran ayam dapat dijual per kantong kresek seharga Rp.10.000,-
15. Ayam afkir (sudah tidak bertelor) dijual jadi ayam pedaging seharga Rp.
30.000,-/ kg
3. REFERENSI
0 komentar:
Posting Komentar