Jumat, 06 Maret 2015

LAPORAN KARYA ILMIAH

LAPORAN KARYA ILMIAH
LINGKUNGAN BISNIS
Dosen Pembimbing
Prof.Dr.Supriyoko            Prof.Dr.HR.Wasito           Prof.Dr.chmamah            Dr.Mudzakkir     Prof.Dr.Sukandarrumidi                                Prof.Dr.M.Suyanto          Dr.Abidirin rosidi,M.MA
Disusun Oleh :
                                                    Nama               :   Dyah Ayu Purbaningrum
                                                    Kelompok        :  A
                                                    Kelas                : 14 D3 MI 02
                                                    NIM                 : 14.02.8750

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Karya ilmiah ini dengan judul “Usaha Kuliner katering.Tugas ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas Lingkungan Bisnis STMIK AMIKOM YOGJAKARTA.
Sesuai dengan tugas ini mengulas tentang bagaimana sebuah bisnis jika ditekuni dan diamalkan dengan baik maka akan menjadi sebuah bisnis yang banyak menguntungkan dari segi Ekonomi maupun Nonekonomi
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, oleh sebab itu kami akan sangat bertetima kasih sekirahnya mendapatkan masukan-masukan untuk penyempurnaannya, terutama kami sangat berharap sumbang saran dari Bapak/Ibu pengampu Lingkungan Bisnis. Atas masukan- masukannya kami ucapkan terima kasih.             

                                                                                                                            Yogjakarta,……………….
                               
                                                                                                                                 Penulis

A.  Abstrak
Di zaman modern ini kebutuhan manusia sudah semakin kompleks. Dan kita ketahui kebutuhan masyarakat akan telur ayam semakin tinggi.  Kebutuhan tersebut tidak akan ada habisnya, apalagi telur ayam dikonsumsi oleh banyak kalangan dan semua usia. Permintaan akan telur ayam ini semakin banyak dan akan terus meningkat. Telur ayam tidak hanya dikonsumsi saja namun dapat digunakan untuk membuat kue,roti dan makanan lainya. Banyak sekali permintaan akan telur ayam di berbagai pasar namun belum banyak produksi ayam telur ini. Masyarakat dan para pengusaha kue dan roti selalu mengeluh karena stock dan penjualan ayam telur di pasar/supermarket selalu habis dan keterlambatan dalam  hal pendistribusian. Ini menyebabkan harga ayam telur menjadi naik. Hal ini menjadikan peluang usaha yang sangat menjanjikan dan patut untuk dicoba. Oleh karena itu saya berniat untuk membuat peternakan ayam telur. Sebuah usaha bisnis yang sangat menjanjikan karena belum banyak pesaing dan permintaan pasar yang sangat tinggi, apalagi prospek pasarnya yang masih cukup terbuka lebar.

B. Isi
Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan dan itik liar yang ditangkap dan dipelihara serta dapat bertelur cukup banyak. Tahun demi tahun ayam hutan dari wilayah dunia diseleksi secara ketat oleh para pakar. Arah seleksi ditujukan pada produksi yang banyak, karena ayam hutan tadi dapat diambil telur dan dagingnya maka arah dari produksi yang banyak dalam seleksi tadi mulai spesifik. Ayam yang terseleksi untuk tujuan produksi daging dikenal dengan ayam broiler, sedangkan untuk produksi telur dikenal dengan ayam petelur. Selain itu, seleksi juga diarahkan pada warna kulit telur hingga kemudian dikenal ayam petelur putih dan ayam petelur cokelat. Persilangan dan seleksi itu dilakukan cukup lama hingga menghasilkan ayam petelur seperti yang ada sekarang ini. Dalam setiap kali persilangan, sifat jelek dibuang dan sifat baik dipertahankan. Inilah yang kemudian dikenal dengan ayam petelur unggul. Ayam telah dikembangkan sangat pesat di setiapa negara. Sentra peternakan ayam petelur sudah dijumpai di seluruh pelosok Indonesia terutama ada di Pulau Jawa dan Sumatera, tetapi peternakan ayam telah menyebar di Asia dan Afrika serta sebagian Eropa.

Jenis ayam petelur dibagi menjadi dua tipe:
1. Tipe Ayam Petelur Ringan.
Tipe ayam ini disebut dengan ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini mempunyai badan yang ramping/kurus-mungil/kecil dan mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih dan berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual di Indonesia dengan berbagai nama. Setiap pembibit ayam petelur di Indonesia pasti memiliki dan menjual ayam petelur ringan (petelur putih) komersial ini. Ayam ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun produksi hen house. Sebagai petelur, ayam tipe ini memang khusus untuk bertelur saja sehingga semua kemampuan dirinya diarahkan pada kemampuan bertelur, karena dagingnya hanya sedikit. Ayam petelur ringan ini sensitif terhadapa cuaca panas dan keributan, dan ayam ini mudah kaget dan bila kaget ayam ini produksinya akan cepat turun, begitu juga bila kepanasan.

2.  Tipe Ayam Petelur Medium.
Bobot tubuh ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada di antara berat ayam petelur ringan dan ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tidak kurus, tetapi juga tidak terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak dan juga dapat menghasilkan daging yang banyak. Ayam ini disebut juga dengan ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yang cokelat, maka ayam ini disebut dengan ayam petelur cokelat yang umumnya mempunyai warna bulu yang cokelat juga. Dipasaran orang mengatakan telur cokelat lebih disukai daripada telur putih, kalau dilihat dari warna kulitnya memang lebih menarik yang cokelat daripada yang putih, tapi dari segi gizi dan rasa relatif sama. Satu hal yang berbeda adalah harganya dipasaran, harga telur cokelat lebih mahal daripada telur putih. Hal ini dikarenakan telur cokelat lebih berat daripada telur putih dan produksinya telur cokelat lebih sedikit daripada telur putih. Selain itu daging dari ayam petelur medium akan lebih laku dijual sebagai ayam pedaging dengan rasa yang enak.
Analisis Usaha Ayam Petelur
1. Kebutuhan modal awal sekitar Rp.20.000.000,-/100 ekor ayam (bibit ayam,kandang,pakan)
2. Pembuatan kandang Rp8.000.000,- (relatif)
3. Ayam siap telur Rp.60.000,- x 100 ekor ayam = Rp. 6.000.000,- (harga relatif)
4. Pakan sentrat 3 kg x Rp.5000,- = Rp. 15.000,-
5. Pakan Bekatul 2 kg x Rp.2.000,- = Rp. 4.000
6. Pakan Beras Jagung 6 kg x Rp. 3.000.- = Rp. 18.000,-
7. Tiga jenis pakan tersebut dicampur jadi satu 11 kg = Rp. 37.000,-
8. 1 ekor per hari butuh 110 gram pakan, 110 gram x 100 ekor = 11.000 gram/ 11 kg,
    jadi perhari 100 ekor ayam butuh 11 kg pakan (Rp.37.000)
9. Total biaya pakan hingga produksi adalah sekitar Rp. 1.200.000
10. Hasil telur untuk 100 ekor, rata-rata adalah 6 kg per hari      
11. Harga telur Rp. 15.000,-/kg x 6 kg/hari = Rp. 90.000,-/ hari (relatif)
12. Keuntungan bersih per hari Rp. 90.000. – Rp. 37.000 = Rp. 53.000.-
13. Keuntungan per bulan Rp. 53.000,- x 30 hari = Rp 1.590.000,-
14. Kotoran ayam dapat dijual per kantong kresek seharga Rp.10.000,-
15. Ayam afkir (sudah tidak bertelor) dijual jadi ayam pedaging seharga Rp. 30.000,-/ kg
3. REFERENSI


0 komentar:

Posting Komentar